Gambar dan tulisan yang menempel di truk memang menarik. Tak sekedar
hiasan, ia menyimpan bahasa visual unik dan serta olah kata yang
menggelitik. Misalnya:
- "Cintamu tak seberat muatanku"
- "New fear the me is 3" (baca: Nyupir demi istri)
- "Alone by must" (baca: Alon bae mas)
- "Bersatu di pangkalan, bersaing di jalanan"
- "Kutunggu jandamu"
- "Putus cinta sudah biasa, putus rokok merana, putus rem...matilah kita"
- "Utamakan selamat"
- "Sabar narimo, tentrem rahayu"
- "Jarang pulang, nahan rindu"
- "Pemburu janda" (kek pemburu hantu)
- "Santai saja bung, sambil jaga jarak"
- "Senyummu gairah kerjaku"
- "Lupa namanya, ingat rasanya"
- "Istri goyang, suami basah" (keramas dong yess)
- "Pergi karena tugas, pulang karena beras"
- "Krambon wedoan"
- "Bukan penjual tampang"
Tambahan:
- "Pulang dimarahin, tidak pulang dicariin" (henibudi)
***
"New
fear the me is 3" dilengkapi gambar perempuan bertampang keibuan. Sosok
yang diamsalkan sebagai istri itu tampil mengenakan jilbab.
"Senyummu gairah kerjaku" berilustrasikan sosok perempuan juga. Bedanya, identitasnya tak terlampau jelas. Apakah dia istri atau perempuan idaman sang sopir.
"Lupa namanya, ingat rasanya" Sosok yang digambarkan untuk melengkapi tulisan itu perempuan setengah telanjang dengan pose menantang. Kalau yang satu ini bisa dipastikan perempuan penghibur. Sebab, tak mungkin lelaki lupa nama istri sendiri, bukan?
"Senyummu gairah kerjaku" berilustrasikan sosok perempuan juga. Bedanya, identitasnya tak terlampau jelas. Apakah dia istri atau perempuan idaman sang sopir.
"Lupa namanya, ingat rasanya" Sosok yang digambarkan untuk melengkapi tulisan itu perempuan setengah telanjang dengan pose menantang. Kalau yang satu ini bisa dipastikan perempuan penghibur. Sebab, tak mungkin lelaki lupa nama istri sendiri, bukan?
***
Tulisan
dan gambar di truk mengandung unsur humor, erotisme, teka-teki, petuah
dan juga semangat. Ia bisa membuat seseorang yang melihat spontan
tersenyum, tertawa, terenyuh, terharu, atau malah mendapat pencerahan.
Selintas, gambar dan tulisan di truk berkesan asal-asalan. Padahal, ia banyak merepresentasikan kehidupan awak kendaraan. Pilihan atas objek merupakan pantulan dari pikiran, sikap, serta respon sopir dan kernet atas permasalahan sehari-hari. Mulai dari kerasnya hidup di jalanan, doa dan pengharapan, kekaguman atau kebencian terhadap tokoh tertentu, relasi dengan keluarga: anak, istri, orang tua dan seterusnya, sehingga fantasi yang berhubungan dengan perempuan idaman lain.
Selintas, gambar dan tulisan di truk berkesan asal-asalan. Padahal, ia banyak merepresentasikan kehidupan awak kendaraan. Pilihan atas objek merupakan pantulan dari pikiran, sikap, serta respon sopir dan kernet atas permasalahan sehari-hari. Mulai dari kerasnya hidup di jalanan, doa dan pengharapan, kekaguman atau kebencian terhadap tokoh tertentu, relasi dengan keluarga: anak, istri, orang tua dan seterusnya, sehingga fantasi yang berhubungan dengan perempuan idaman lain.
-tidak tamat-
Diambil dari harian Suara Merdeka edisi Minggu, 31 Mei 2009
Pic diambil dari sini.
No comments:
Post a Comment
Silakan beri komentar Anda. No Spam No Ads. Thanks.