Sehabis sakit, semangat untuk bangkit menjadi segar. Sepertinya ada
kekuatan yang mendorong untuk tegak berdiri. Sepertinya Tuhan
meminjamkan ilmu-Nya. Dari pengalaman-pengalaman yang didapat itu sangat
berguna untuk melangkah kedepan. Energi positif yang matang dalam diri.
Tentu juga ini disesuaikan dengan bakat dan minat kita. Ga serta merta
harus ikutin ini itu.
Semalam saya tewas dikasur berbau busuk sebab terendam air yang bocor dari pralon yang patah. Gigi geraham atas kanan mencaduk-caduk otak dan hati. Menggigit seluruh indera rasa. Rasa sakit tak terelakkan. Duh Gusti! Mata juga sembab memerah. Seperti orang mabuk berat. Pantas kemaren malam (Senin malam, 23 April 12) Pak Nasirrun enggan berbicara pada saya. Saya seperti orang bodoh. Dan saya menjadi antipati pada orang yang sombong. Huh.. Juga demam semalam mengikat diri untuk berselimut. Ya aku terkapar.
Esok harinya ada semacam energi yang terpulihkan kembali. Memaknai kepingan hidup. Yang harus disatukan kembali dalam perjalanan. Perjalanan yang terpisah oleh waktu dan ruang.
Ada banyak kenangan di kota orang. Pahit dan manis. Engkau tidak bisa mengandalkan bantuan orang lain. Engkau harus bangkit sendiri. Walaupun temanmu mau membantu, itu hanya sekali dua kali saja. Betul bukan? Selebihnya gunakan energi sendiri. Itulah cerita orang dalam perantauan atau jauh dari rumah. Dan manisnya kau akan mendapat banyak tantangan dan pengalaman yang sangat berharga. Tak bisa ditukar dengan uang.
Jakal KM 14 Jogja, 26 April 2012
Semalam saya tewas dikasur berbau busuk sebab terendam air yang bocor dari pralon yang patah. Gigi geraham atas kanan mencaduk-caduk otak dan hati. Menggigit seluruh indera rasa. Rasa sakit tak terelakkan. Duh Gusti! Mata juga sembab memerah. Seperti orang mabuk berat. Pantas kemaren malam (Senin malam, 23 April 12) Pak Nasirrun enggan berbicara pada saya. Saya seperti orang bodoh. Dan saya menjadi antipati pada orang yang sombong. Huh.. Juga demam semalam mengikat diri untuk berselimut. Ya aku terkapar.
Esok harinya ada semacam energi yang terpulihkan kembali. Memaknai kepingan hidup. Yang harus disatukan kembali dalam perjalanan. Perjalanan yang terpisah oleh waktu dan ruang.
Ada banyak kenangan di kota orang. Pahit dan manis. Engkau tidak bisa mengandalkan bantuan orang lain. Engkau harus bangkit sendiri. Walaupun temanmu mau membantu, itu hanya sekali dua kali saja. Betul bukan? Selebihnya gunakan energi sendiri. Itulah cerita orang dalam perantauan atau jauh dari rumah. Dan manisnya kau akan mendapat banyak tantangan dan pengalaman yang sangat berharga. Tak bisa ditukar dengan uang.
Jakal KM 14 Jogja, 26 April 2012
No comments:
Post a Comment
Silakan beri komentar Anda. No Spam No Ads. Thanks.