Saturday, November 16, 2013

Toples

Seorang profesor tampak berdiri di depan satu kelas filsafat.

Saat dimulai, tanpa sepatah kata, dia ambil toples kosong yang besar dan mengisinya dengan bola-bola golf. Lalu bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Para mahasiswa kelas filsafat itu serempak meng-iya-kan.

Kemudian profesor filsafat itu mengambil sekotak batu kecil dan menuangkannya ke dalam toples lalu mengguncangnya. Batu-batu kecil masuk mengisi tempat kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya kembali, "Apakah toples ini sudah penuh?" Mereka setuju toples itu memang sudah penuh.

Selanjutnya dia mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples dan pasir itu menutup segalanya. Profesor sekali lagi bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Dan para mahasiswa serentak menjawab "ya".

Kemudian profesor itu menyeduh dua cangkir kopi dan menuangkannya ke toples, maka air kopi itu mengisi ruang kosong di antara pasir. Para mahasiswa tertawa.

"Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini adalah simbol hidupmu," kata profesor itu sambil tersenyum.

"Bola-bola golf adalah hal-hal penting, seperti Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, sahabat, dan kekasih. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu kecil adalah hal-hal lain, seperti pekerjaan, rumah, dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang sepele. Jika kalian pertama kali menuangkan pasir ke dalam toples, maka tak akan tersisa ruang untuk batu dan bola golf."

"Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu, yaitu jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, maka kalian tak punya ruang untuk hal-hal penting."
"Jadi berilah perhatian pada hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu."
"Bermainlah dengan anak-anakmu."
"Luangkan waktu untuk berolahraga demi menjaga kesehatanmu."
"Ajak pasanganmu keluar makan berdua di tempat yang romantis."
"Sediakan waktu untuk membersihkan rumah atau memperbaiki perabotan."
"Bekerjalah dengan fokus untuk mencapai kinerja terbaikmu."
"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf, kepada hal-hal yang benar-benar penting, atur prioritas, baru terakhir urus pasirnya."

Salah satu mahasiswi yang cantik bertanya, "Nah, kalau dua cangkir kopi itu mewakili apa, Prof?"

Profesor tersenyum, dan berkata: "Itu untuk menunjukkan, sekali pun hidupmu sudah penuh, tetap selalu tersedia waktu untuk secangkir kopi bersama sahabatmu."

Para mahasiswa yang lain serentak berdehem dan bersuit riuh.

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar Anda. No Spam No Ads. Thanks.