Wednesday, May 29, 2013

Resensi Film: “The Ghost Writer” (2010)

The Ghost Writer
Sutradara : Roman Polanski
Skenario : Roman Polanski
Produksi : Tahun 2010
Pemain : Ewan McGregor, James Belushi, Jon Bernthal, Kim Cattrall, Olivia Williams, Pierce Brosnan.

“Aku terjun ke politik karena cinta. Bukan cintaku kepada partai atau ideologi, tapi cintaku kepada seorang wanita,” begitulah si Ghost Writer hendak memulai proyek biografi mantan Perdana Menteri Inggris.

Kisahnya bermula saat si Ghostwriter (Ewan Mc.Gregor) dipercaya menjadi penulis biografi mantan perdana menteri Inggris. Adam Lang (Pierce Brosnan), nama perdana menteri itu, sedang terlibat dalam sebuah masalah besar: Ia diduga telah menyalahgunakan pasukan khusus Inggris untuk menangkap empat orang teroris di Pakistan dan menyerahkannya kepada CIA.

Kerena persoalan itu, bekas Menteri Luar Negeri Inggris, Robert Rykart (Robert Pugh), bekas mitra PM Adam Lang yang dipecatnya, mengekspose kasus ini dan menuntut agar sang bekas perdana menteri segera diajukan di pengadilan HAM di Hague.

Ketika menerima tawaran penulisan biografi itu, si ghostwriter sempat mengaku sangat kesulitan. Maklum, dirinya bukanlah seorang penulis politik dan tidak tahu apa-apa tentang politik.

Itulah bagian pertama yang memulai adegan-adegan menegangkan dalam film “The Ghost Writer (2010). Roman Polanski, orang yang menjadi sutradara film ini, sedang dipenjara di Swiss saat menyusun skenario film ini. Polanski, 78 tahun, ditahan di penjara Swiss karena tuduhan melakukan seks dengan gadis di bawah umur di Los Angeles, Amerika Serikat.

Si Ghostwriter mulai ditempatkan di sebuah rumah mewah di sebuah pulau, rumah pribadi sang penerbit AS, tempat dimana Adam Lang bersembunyi dari kejaran publik karena tuduhan kejahatan HAM. Di rumah itu, Ghostwriter bertemu dengan asisten pribadi Lang yang sangat ketat dan disiplin, yaitu Amelia Bly (Kim Cattrall).
Di rumah itu pula si Ghostwriter bertemu dengan istri Lang, Ruth Brosnan (Olivia Williams), yang juga bekas aktivis partai. Karena pengetahuan politik Ruth Brosnan cukup baik, maka si Ghostwriter pun menganggapnya sebagai mentor politik sang perdana menteri.

Si Ghostwriter terus mendalami kehidupan pribadi Adam Lang, terutama semasa masih di Cambridge University. Dari sinilah sejulah teka-teki mulai terkuat, termasuk kematian sang penulis biografi sang perdana menteri sebelumnya, Mike McAara, yang ditemukan mayatnya mengapung di pinggir laut.

Dengan menelusuri jejak yang ditinggalkan Mike McAara, si Ghostwriter mulai mencari sosok lain yang sangat dekat dengan Adam Lang, yaitu Paul Emmett (Tom Wilkinson), seorang professor di Harvard University. Kematian Mike McAamara karena mabuk sangat meragukan. Si Ghostwriter pun berkunjung ke rumah Paul Emmett untuk mengorek beberapa informasi. Sepulangnya ia dari rumah itu, ia dibuntuti orang tidak dikenal dan seoalah hendak membunuhnya.

Si Ghostwriter berhasil selamat, lalu bertemu dengan Robert Rykart. Dengan menggunakan mesin pencari google, si ghostwriter berusaha mencari tahu siapa Paul Emmett dan hubungannya dengan Adam Lang. Dengan sepotong informasi, diketahuinya bahwa Paul Elmett adalah agen CIA, yang merekret Adam Lang pada tahun 1973.

Si Ghostwriter pun mengonfirmasi hal ini kepada Adam Lang lewat sebuah percakapan penuh emosi di pesawat pribadinya. Adam Lang bernasib naas. Ketika ia baru saja turun dari pesawat, ia langsung diberondong dengan senapan mesin oleh seorang bapak yang anaknya tewas dalam perang Irak.

Tapi, cerita belum berakhir di sini. Saat peluncuran buku biografi ini, Si Ghostwriter berhasil menjawab teka-teki panjang selama ini: Ternyata, Si Paul Emmett memang anggota CIA, dan ia telah merekrut Ruth, isti Adam Lang. Mereka berdulalah yang berusaha mengendalikan Adam Lang, termasuk mengikuti kebijakan politik luar negeri AS untuk memerangi terorisme.

Film ini dibasiskan pada novel Robert Harris, seorang bekas wartawan BBC, yang juga dikenal sangat dekat dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Awalnya, Robert Harris adalah pendukung setia Tony Blair dan menjadi donatur tetap untuk partai buruh. Tetapi, ketika Tony Blair setuju dengan AS untuk menginvasi Irak, Robert Harris mulai berbelot.

Karenanya, setelah merampungkan film ini, anda akan merasakan kecocokan karakter antara Adam Lang (Pierce Brosnan) dan Tony Blair, juga antara Ruth (Olivia Williams) dan Cherie Blair. Juga, dalam film ini, ada sosok Robert Rykart (bekas Menlu Adam Lang), yang sangat mirip dengan sosok Robin Cook, bekas sekretaris luar negeri Tony Blair.

Film ini sangat sederhana, tetapi alur ceritanya penuh dengan teka-teki yang menaruh pertanyaan bagi pemirsanya. Meski begitu, berbeda dengan kebanyakan film teka-teki yang tidak membuka teka-teki di akhir cerita, film “The Ghost Writer” ini justru membuka teka-teki di akhir cerita.

Dengan menonton film ini, wajah politik negeri-negeri imperialis pun akan tersingkap, termasuk kebusukan di balik proyek “perang melawan terorisme”. Anda juga akan tahu bagaimana sebuah pemerintahan bisa dikontol oleh AS melalui agen CIA. Juga, bagaimana seorang kerabat dekat calon pemimpin sudah direkrut CIA sejak lama dan menjadi orang menentukan dalam mengarahkan politik sang pemimpin.

Film ini sangat jauh dari adegan kekerasan ataupun pornografi. Film ini juga tidak menggunakan efek tambahan yang terlalu banyak. Meskipun sangat sederhana, dan tidak sehebat karya-karya Roman Polanski lainnya, saya merekomendasikan kepada anda untuk menonton film ini.

Sumber http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/20110327/resensi-film-the-ghost-writer-dan-wajah-politik-inggris.html

Baca juga:
http://amiratthemovies.wordpress.com/2011/01/16/review-the-ghost-writer-2010/
http://ruang-resensi.blogspot.com/2010/05/ghost-writer.html

Sumber gambar di sini

5/10

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar Anda. No Spam No Ads. Thanks.