Wednesday, October 31, 2012

The Red Jumpsuit Apparatus - Don't You Fake It (Deluxe Edition) (2007)

Track list:
1. In Fate's Hands 0:00
2. Waiting 3:28
3. False Pretense 6:23
4. Face Down 8:55
5. Misery Loves It's Company 12:06
6. Cat and Mouse 15:23
7. Damn Regret 18:52
8. Atrophy 21:41
9. Seventeen Ain't So Sweet 24:57
10. Justify 28:21
11. Your Guardian Angel 31:50
12. Grim Goodbye 37:13
13. Face Down (Acoustic) 44:55
14. Disconnected 48:04

http://en.wikipedia.org/wiki/Don%27t_You_Fake_It

Tuesday, October 30, 2012

The Red Jumpsuit Apparatus - Self Titled (2004)

Track list:
1. Ass Shaker
2. Home Improvement
3. Love Seat
4. Cat and Mouse
5. Justify
6. Face Down
7. Getting By
8. Kins and Carroll
9. Angels Cry
10. Twenty Hour Drive
11. Disconnected
12. The Acoustic Song
13. The Grim Goodbye

Tracks 1, 4, 5, 6, 12 and 13 later reappear as re-recorded versions on Don't You Fake It
  • Track 10 appear as a bonus track, also re-recorded. Tracks 1 and 12 have alternate names.
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Red_Jumpsuit_Apparatus_%28album%29

Download http://www.4shared.com/zip/wVrcp7gX/THE_RED_JUMPSUIT_APPARATUS_-_S.html

Catatan Pengajian di Karangnongko, Sanggrahan, Maguwo bersama Habib Syech

Malam ini tadi, pengajian bersama Habib Syech berjalan lancar. Banyak sekali yang berdatangan. Orang tua, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja putra-putri bahkan sampai anak-anak memenuhi jalanan yang disulap jadi tempat untuk mendapat wejangan dari Habib.

Ada 3 hal penting yang disampaikan beliau Habib Syech:
1. Sholawat kenceng, sholatpun juga harus kenceng. Jangan sampai sholawatan rajin tapi malah meninggalkan kewajiban sholat. 
Sholawat adalah perbuatan yang sangat ampuh diamalkan. Sesiapa saja bisa mengamalkan disetiap waktu maupun tempat. Kemudian kita juga dianjurkan untuk sering-sering menjalin silaturahmi dengan sesama saudara. Bila hal ini dilakukan, niscaya rejekipun juga mengalir. Tebarkan salam kepada sesama muslim. Menebar senyum dan ramah. Dan juga kita jangan durhaka sama kedua orang tua, guru-guru kita, para kyai dan yang lebih dituakan. Jangan sampai pula kita sayang sama guru-guru, tapi sama kedua orang tua malah sebaliknya. Misalnya mencium tangan bapak saja ga pernah atau enggan sementara kita selalu antusias untuk meraih tangan habib untuk dicium. Itu tidak benar. Kita harus berbakti kepada mereka. Ingat "Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua, dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua"(HR Bukhari).
2. Istighfar. Kita dianjurkan untuk selalu beristighfar setiap waktu baik pagi, siang maupun malam. 
3. Sodaqoh, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

Ada kejadian menggelitik yang baru kusaksikan selama ini. Yaitu ketika rombongan Habib Syech datang melewati barisan para jamaah. Sehingga para jamaah pun harus berdiri ngasih jalan buat mobil rombongan. 3 Mobil itupun berjalan pelan-pelan. Kalo kecepatan full sih bisa jadi kasus Afriyani jilid II :D

Ketika sudah sampai di depan panggung. Mobil balik lagi. Para jamaah pun kembali berdiri lagi dan dengan perasaan kecewa menyorakkan "wuuu.." Saya yakin mereka-mereka adalah orang tidak ikhlas pada malam itu. Habib meminta maaf telah membuat tidak nyaman dan beliau juga sempat melontarkan kritik kepada panitia.

Aku datang memilih tempat di tengah. Bersama kawan baru, Syauqie dari facebook. Sebelumnya memang kami berencana mau berangkat bareng. Dan satu temannya lagi, Rofik. Kawan juga mau ikut tapi membatalkan karena kecapekan. Ya gapapa, lain waktu masih ada kesempatan. Bulan depan (November) masih ada Habib lagi ngisi di Jogja. Tanggal 8, 22 dan 25. Datang ya, sayang sekali kalau ga datang.

Alhamdulillah acara berjalan lancar dan sukses. Para jamaah larut dalam sholawatan bersama Habib. Mendem Sholawat istilahnya. Tak ketinggalan aku. Sorenya aku ketar-ketir acara ini gagal, sebab hujan deras. Untung lekas reda. Thank you Allah.

Jakal KM 14 Jogja, 30 Oktober 2012

*) Ekohm Abiyasa

Battle Poetry di Serampaikata

Battle Poetry di Serampaikata

16:49 WIB - Selasa, 30 Oktober 2012 — riuusa
Blog puisi milik Ekohm Abiyasa (25) yang mulai aktif menulis online sejak 2007 ini menggelitik pembaca mengenai caranya melestarikan sastra.
Berawal dari keinginan mendokumentasikan karya prosa yang ia tulis manual di buku ke dalam bentuk digital, ia pun meluncurkan blog serampaikata.blogspot.com pada 2008
Eko sering membuka Battle Poetry dengan teman dan sesama blogger.  "Battle Poetry sangat menguntungkan, kita dapet melepas beban yang ada dikepala," tutur pria yang tinggal di Sleman, Yogyakarta ini.
---
Ilustrasi: Tangkapan layar blog serampaikata.blogspot.com (Beritagar)

Sumber http://beritagar.com/p/battle-poetry-di-serampaikata-2

Saturday, October 27, 2012

LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia

Solo - Titik Sugiyanti memandangi ribuan piringan hitam penuh debu di depan matanya. Ruang penyimpanan tanpa pendingin itu penuh dengan ratusan rak besi yang menyimpan hampir 40.000 kaset, vinyl dari berbagai genre. Meski di luar Malaysia berkoar-koar mengakui bahwa lagu “Negaraku” adalah milik mereka, namun Titik yakin, di satu tempat dalam ruangan ini, Lokananta menyimpan versi aslinya.

Setelah hampir seminggu melakukan pemilahan yang melelahkan, akhirnya lagu yang membuat kehebohan tadi ditemukan. Judul aslinya adalah “Terang Bulan” ciptaan Saiful Bahri yang asli orang Indonesia. Dalam arsip Lokananta lagu berdurasi 11 menit 15 detik ini pernah direkam di RRI Jakarta tahun 1956 dan dipindahkan ke piringan hitam oleh Lokananta pada 16 Maret 1965. Penyanyinya adalah Orkes Studio Djakarta yang dipimpin langsung oleh Saiful Bahri.

Pada perkembangannya lagu bernuansa keroncong melayu inilah yang memikat pemerintah Malaysia yang baru merdeka untuk dijadikan lagu negara. Aden Bahri, ahli waris lagu "Terang Bulan" menuturkan bahwa lagu ini dihadiahkan presiden Soekarno untuk Malaysia. “Waktu itu hubungan Indonesia dengan negeri jiran masih sangat baik. Karena lagu ini juga akhirnya ayah saya mendapat penghargaan dari pemerintah Malaysia, fotonya masih ada”.

Cerita kembali terulang. Kali ini adalah lagu “Rasa Sayang Eh” yang muncul di iklan promosi pariwisata Malaysia. Dalam videonya, lagu ini dinyanyikan secara bergantian oleh anak kecil hingga orang tua. Sepertinya lagu ini memang sudah mengakar dalam budaya Malaysia. Tapi tunggu dulu, lagu ini –baik lirik dan nadanya- tidak lain adalah lagu tradisonal “Rasa Sayange” yang kita kenal hingga hari ini berasal dari Maluku.

Masyarakat Indonesia seperti disulut urat marahnya, saat tahu tetangga sebelah kembali memakainya tanpa permisi. Lokananta pun kembali beraksi, menjadi pahlawan untuk kedua kali. Ternyata setelah ditelusuri lagu “Rasa Sayange” tersebut masuk dalam kompilasi Asian Games: Souvenir From Indonesia. Album ini merupakan buah tangan dari Indonesia bagi negara-negara peserta Asian Games IV di Jakarta pada tahun 1962, Malaysia salah satunya.

Saat kasus klaim Tari Pendet oleh Malaysia pun Lokananta kembali bisa menunjukkan bukti, bahwa pendet adalah budaya asli milik Indonesia. Lokananta yang semula hilang pun akhirnya muncul di permukaan. Perusahaan rekaman yang terletak di jantung kota Solo ini ramai dibicarakan oleh media. Sayangnya itu tidak banyak merubah keadaan. Sebagai salah satu perusahaan rekaman tertua di Indonesia, Lokananta adalah sebuah kehidupan purba. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seakan tidak terasa disini.

Tidak seperti gambaran perusahaan rekaman yang hip serta memajang deretan musisi muda berwajah segar, Lokananta adalah kebalikannya. Perusahaan rekaman tertua milik pemerintah ini hanya menyisakan sebuah nama besar. Gedung utamanya yang bergaya art deco seperti mengamini. Kusam dan muram. Waktu seperti berjalan lebih lambat di Lokananta.

Ada dua gedung utama yang dimiliki Lokananta; gedung lama dan gedung baru. Keduanya dipisahkan oleh sebuah jalan yang mengarah ke gedung lain milik Lokananta yang saat ini berubah fungsi sebagai lapangan futsal yang disewakan untuk umum. Setahun ini Lokananta memang sedang rajin-rajinnya mengundang masyarakat untuk datang. Lapangan futsal hanya salah satunya. Studio rekaman yang sebelumnya eksklusif, kini dibuka untuk umum. Pun demikian dengan dibukanya Sekolah Musik Lokananta.

Gedung lama Lokananta berbentuk persegi dengan banyak ruang. Di bagian beranda ada toko yang menjual produk rekaman seperti kaset atau CD, tepat di seberangnya adalah ruang untuk pemesanan. Masuk ke dalam, terdapat ruang mastering. Disinilah koleksi-koleki piringan hitam dialihkan ke bentuk CD. Di seberangnya, ruang pimpinan berderetan dengan museum mini yang menyimpan benda-benda memorabilia seperti alat pemutar piringan hitam, mesin pengganda kaset, beberapa koleksi piringan hitam, juga satu partisi yang memajang lagu "Indonesia Raya" tiga stanza beserta sampul piringan hitamnya serta foto Bung Karno yang berdiri gagah. Dua ruang penyimpanan koleksi piringan hitam dan kaset video persis berada setelahnya.

Sedangkan yang disebut gedung baru adalah ruang studio rekaman. Gedung ini dibangun tahun 1980 dan diresmikan lima tahun setelahnya oleh Harmoko, Menteri Penerangan saat itu. Dua buah ruangan di samping studio difungsikan sebagai ruang administrasi dengan perabot sisa-sisa peninggalan zaman Orde Baru, jika menilik pada tahun inventarisasi ditempel. Satu set komputer seperti menjadi penanda adanya modernisasi di Lokananta yang sudah sepuh.

Tidak ada lalu-lalang pekerja seperti kondisi sebuah kantor pada jam kerja. Jumlah pegawai Lokananta hanya 18 orang, dengan jabatan yang kebanyakan berfungsi ganda dan sebentar lagi akan memasuki masa pensiun. Titik yang sudah 14 tahun bekerja di Lokananta memiliki jabatan sebagai administratur, akuntan, sekaligus humas dan sesekali bagian arsip.

Ini terjadi sewaktu Titik menemukan piringan hitam “Terang Bulan” dan “Rasa Sayange”, keduanya hampir dalam keadaan yang mengenaskan. Penuh debu dan berjamur akibat terlalu lama disimpan. “Akhirnya saya berinisiatif untuk membersihkan seluruh koleksi Lokananta dan menatanya kembali,” kata wanita asli Klaten ini. Hasil kerja bakti Titik dibantu karyawan lain selama setahun ini akhirnya bisa menyelamatkan ribuan koleksi piringan hitam Lokananta dari proses pelapukan.

***

Jika diibaratkan, Lokananta mirip bank sentral dalam industri musik Indonesia. Tidak ada koleksi lagu daerah di Indonesia ini yang lebih lengkap dari Lokananta. Sayangnya tidak banyak dokumentasi dan pengarsipan yang jelas tentang album yang sudah dikeluarkan oleh Lokananta dalam setengah abad terakhir. Apalagi melakukan pendataan ulang terhadap ribuan koleksi lagu yang dimiliki Lokananta bukanlah perkara mudah. Diakui atau tidak, sejak awal hingga saat ini Lokananta tidak memiliki standar pengarsipan yang jelas. Banyak sekali dokumen dan perjanjian dengan artis yang saat ini tidak bisa ditemukan lagi.

Beruntung ada seorang peneliti yang peduli. Phillip Yampolsky dalam disertasinya yang berjudul Lokananta: A Discography of The national Recording Company of Indonesia 1957-1985 merunut dengan baik semua koleksi Lokananta. Ia melakukan penelitiannya pada tahun 1980-1982 sebagai disertasi untuk University of Wisconsin. Buku Phillip inilah yang sekarang menjadi kitab suci untuk menelusuri seluruh arsip rekaman yang dimiliki oleh Lokananta.

Dari penelitian Phillip, jenis keroncong, pop dan lagu Melayu mendominasi koleksi Lokananta. Selain itu koleksi lainnya meliputi genre lagu perjuangan, lagu gereja, klenengan, langgam Jawa, degung Sunda, tarling Banyumasan, gandrung Banyuwangi, pop Madura, lagu Batak, hadrah, gambus, hingga siaran propaganda milik Pemerintah RI.

Lokananta juga berperan menyimpan kepingan sejarah perjalanan bangsa ini. Lagu "Indonesia Raya" dalam tiga stanza telah tersimpan lama, jauh sebelum Roy Suryo membuat heboh dengan berbicara di depan infotainment jika dia menemukannya di Leiden. Rekaman pidato Bung Karno pada beberapa acara penting juga bisa ditemukan disini, salah satunya pada Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.

Aden Bahri, anak dari Saiful Bahri, pencipta lagu "Terang Bulan", merasakan betul bagaimana peninggalan ayahnya tadi masih disimpan dengan baik oleh Lokananta. “Awalnya yang bilang Bens Leo waktu kita ngumpul, saya lalu ingat semua lagu di RRI ada back-up-nya di Lokananta”, kata Aden.

Meski demikian, koleksi-koleksi tadi beserta puluhan ribu koleksi lainnya yang jumlahnya hampir mencapai lima ribu lagu dan 40 ribu keping piringan hitam, kondisinya masih mengenaskan. Keping vinyl yang sensitif pada suhu daerah tropis hanya disimpan dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang minim.

“Ya cuma buka tutup jendela aja. Pas jam kantor kita buka, pas nanti waktu pulang ditutup lagi”, ujar Titik dengan senyum getir. Untuk mengusir bau apek ini Titik hanya mengandalkan pengetahuan tradisionalnya untuk perawatan darurat. “Saya biasanya mencampur bubuk kopi dan kamper untuk mengusir bau,” kata Titik.

Bandingkan dengan saudaranya, film. Sejak tahun 1975, film Indonesia memiliki Sinematek Indonesia (SI) yang menyimpan dokumentasi perfilman Indonesia, mulai dari materi film, skenario, poster film hingga surat undangan preview film. Untuk menyimpan koleksi film, terdapat ruang penyimpanan khusus yang mempunyai tingkat kelembapan tertentu untuk menjaga film tetap awet.

Bukannya mau menakuti tapi jika terus dibiarkan, lambat laun harta karun musik Indonesia tadi akhirnya habis oleh jamur dan lenyap dimakan zaman. Lokananta kemudian mengambil langkah penyelamatan dengan mendigitalisasi seluruh koleksi piringan hitam ke bentuk audio CD. Baru dua tahun ini hal tersebut berjalan.

Meski telambat tapi langkah ini adalah solusi yang paling mungkin. “Ketika saya masuk, proses digitalisasi ini baru dilakukan”, kata Bemby Ananto dari bagian re-mastering. Lokananta memang kekurangan sumberdaya manusia untuk melakukan hal-hal yang menyangkut teknis. Saat ini sudah hampir 80 persen dari lima ribu koleksi lagu yang dialihkan ke bentuk digital.

Butuh usaha dan kerja keras dalam melakukan proses transfer ini. Sambil bersandar dan diselingi sayup-sayup langgam Jawa hasil transfer , Bemby bercerita bahwa dia sering lembur untuk urusan transfer digital ini. “Setiap hari saya dengerin langgam Jawa dan lagu daerah, awalnya saya ndak suka, tapi karena terbiasa akhirnya suka sendiri,” kata Bemby.

Dulunya ia adalah seorang mekanik. Bahkan sebelum di Lokananta, Bemby sempat bekerja di Jepang selama beberapa tahun. Saat kontrak kerja habis dan Bemby akhirnya pulang kampung, seorang teman menawarkan padanya untuk kerja di Lokanata. Tanpa pikir panjang Bemby menerima saja tawaran temannya.

“Dulu saya nggak bisa sama sekali software rekam digital seperti ini. Akhirnya saya belajar sendiri, otodidak,” kata Bemby. Ia mengaku Lokananta adalah tempat kerja yang ia inginkan, meski masih sering alfa untuk masalah kesejahteraan karyawan. “Saya mau kerja sampai Lokananta bisa kembali besar,” kata pria asli Solo ini.

Menurut Bemby, rekaman lawas produksi Lokananta ternyata juga tidak sepi peminat, meski yang sering datang adalah mereka yang masuk kategori old school. “Sering ada bapak-bapak yang minta ditransferkan satu piringan hitam ke dalam CD dengan format MP3,” kata Bemby yang juga bertugas mengubah album dalam piringan hitam ke dalam bentuk digital.

“Beberapa bahkan jadi kolektor. Ada seorang dari Semarang yang sering datang, setiap kali datang dia minta ditransfer lima vinyl sekaligus,” kata Bemby. Satu lagu dihargai 25 ribu rupiah. Jika ada delapan track dalam satu vinyl, maka biaya transfernya adalah 200 ribu rupiah.

***

Perkembangan teknologi memang ditanggapi secara lambat oleh Lokananta. Selain baru saja mengadopsi teknologi format digital, Lokananta belum beranjak untuk membuat situs sebagai sarana pemasaran digital. Pendi Heryadi, kepala Lokananta, menjelaskan bahwa banyak kendala yang dihadapi untuk melakukan alih teknologi. Hal klise seperti pendanaan dari pemerintah pusat dan kurangnya sumber daya manusia adalah dua masalah utama yang dihadapai Lokananta.

“Kami ini sulit, sebagai sebuah perusahaan negara, ada struktur dan birokrasi yang jelas, sedangkan Lokananta yang jauh dari pusat ini hanya bisa menunggu,” kata Pendi. Dirinya juga menceritakan kalau selama ini pemeliharan peralatan rekaman terpaksa dilakukan secara kanibal. Kembali lagi, ujung-ujungnya dana.

Dalam kantornya yang lengang Pendi menceritakan visinya sebagai nahkoda kapal yang mau karam. “Saat ini kami lebih terbuka, tidak membatasi diri, kami terbuka bagi siapapun yang punya itikad baik,” kata pria kelahiran Kuningan ini. "Kalo nggak ada partner selain pemerintah, terus terang saja kami sulit”, sambungya. Pendi berharap, Lokananta bisa menjadi lembaga register musik Indonesia. “Nanti kan Lokananta akhirnya bisa menjadi semacam perpustakaan musik Indonesia.”

Sebagai kepala Lokananta yang baru, Pendi tidak memiliki latar belakang apa pun yang berkaitan dengan industri rekaman. Awal karir Pendi dirintis sebagai pegawai di Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), institusi yang menaungi Lokananta setelah Departemen Penerangan dibubarkan pada tahun 1998.

Sebelum menjabat sebagai kepala Lokananta, Pendi sebenarnya ditugasi oleh pimpinannya untuk melakukan riset pasar percetakan di Solo. Ternyata ada pergantian kepemimpinan di PNRI pusat. Oleh pimpinan yang baru, Pendi kemudian diangkat menjadi kepala Lokananta yang baru. “Industri rekaman adalah hal baru bagi saya,” kata Pendi yang sebelumnya lebih banyak bergelut di bidang industri grafika. “Pernah selama beberapa minggu saya bengong saja, ndak ngapa-ngapain”, kata Pendi yang baru tiga bulan ini menjabat.

Indonesia di medio 1950-an. Saat itu RRI masih menjadi raja, radio dengan jangkauan paling luas dengan segmen pendengar dari semua umur. Program utamanya berupa siaran berita dan pemutaran musik permintaan dari pendengar yang dikirim melalui lembar pilihan pendengar. Nama-nama musisi besar seperti Nat King Cole, Frank Sinatra, dan Elvis Presley merajai chart musik RRI, mengalahkan penyanyi lokal seperti Titim Fatimah yang beken dengan pop Sunda-nya.

“Saya juga lebih suka Nat King Cole waktu itu, Titim Fatimah kan ndak enak, ha ha ha”, kata R. Iman Muhadi (72), pensiunan staf Direktur Utama dan Humas Lokananta.

R. Maladi, Direktur RRI Jakarta saat itu pun terlihat resah melihat kenyataan bahwa lagu Barat mendominasi pasar pendengarnya. Maladi lalu menginstruksikan kepada 49 jaringan RRI di seluruh Indonesia untuk mengirimkan rekaman lagu daerah masing-masing. Setiap stasiun lokal minimal mengirimkan dua buah lagu.

Dalam waktu singkat, RRI memiliki 98 buah lagu daerah dari seluruh pelosok Nusantara. Seluruh koleksi itu akhirnya diperbanyak dalam bentuk piringan hitam dan disebarkan kembali ke seluruh cabang RRI di seluruh Indonesia. Pabrik pengganda pringan hitam yang awalnya hanya memenuhi kebutuhan siaran RRI inilah cikal bakal Lokananta.

Maladi, yang pernah diangkat menjadi Menteri Penerangan selama dua periode (Kabinet Kerja I dan Kabinet Kerja II), bersama dua rekannya R. Oetojo Soemowidjojo dan R. Ngabehi Soegoto Soerjodipoero yang masing-masing menjabat sebagai Kepala Studio dan Kepala Teknik Produksi RRI Surakarta pun berinisiatif mendirikan pabrik piringan hitam milik pemerintah. Akhirnya, tepat pada tanggal 29 Oktober 1956 pukul 10 pagi waktu Jawa (sekarang WIB), Lokananta resmi berdiri di Solo. Pabrik Piringan Hitam Lokananta, Jawatan Radio Kementrian Penerangan Republik Indonesia di Surakarta, begitu nama lengkapnya.

Sebelum Lokananta, perusahaan piringan hitam ini bernama Indra Vox. Indra adalah singkatan dari Indonesia Raya, sedangkan Vox adalah bahasa latin yang artinya suara. “Sayangnya nama Indra Vox ini ditolak oleh Presiden Soekarno, soalnya menurut beliau ndak jelas,” kata Muhadi. Setelah mencari berbagai nama pengganti, akhirnya Maladi menyebut Lokananta, seperangkat gamelan surgawi yang bisa berbunyi sendiri dengan nada yang indah. Alat musik ini terletak di negeri Suralaya, negeri para dewa menurut mitos pewayangan Jawa. Presiden Soekarno setuju. Entah ada hubungannya atau tidak, namun hingga hari ini seperangkat gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo yang ada dalam ruangan studio Lokananta seringkali berbunyi sendiri. Bisa jadi memang benar; nama adalah doa.

Selain Lokananta, saat itu ada lima perusahaan rekaman besar lain di Indonesia, yaitu Remaco, Mesra, Elshinta, dan Dimita yang ada di Jakarta. Sedangkan di luar Jakarta yang paling besar adalah Golden Hand. Masing-masing perusahaan rekaman memiliki pasar dan segmennya sendiri. Seperti Remaco (Republic Manufacturing Company) yang banyak merekam lagu dengan genre keroncong Kemayoran atau Golden Hand di Surabaya yang lebih suka merekam dangdut. Lokananta sendiri, terkait PP No. 125 Tahun 1961, lebih banyak merekam berbagai macam lagu daerah, khususnya keroncong dan langgam Jawa. Segmentasi musik pada masa itu kebanyakan sangat dipengaruhi oleh letak geografis.

Pemilihan kota Solo sebagai markas Lokananta pun merupakan cerita yang menarik. Saat itu Maladi berpikir bahwa Solo adalah pusat budaya karena dekat dengan empat kerajaan besar di Jawa yang masih eksis: Kasunanan dan Mangkunegaran di Solo serta Kasultanan dan Pakualaman di Jogja. Niat awal didirikannya Lokananta memang menjadi pusat rekaman untuk lagu dan budaya Nusantara. Selain itu karena pusat RRI pada waktu itu adalah di Solo bukan di Jakarta.

“Kalau diibaratkan sumur, ini merupakan sumber budaya yang kalau digali ndak akan kering”, kata Muhadi. Sangat mungkin jika masterplan Maladi berhasil, Solo saat seperti Hilversum, sebuah kota pusat yang menjadi pusat industri media di Belanda. Idenya juga serupa, berawal dari sebuah Hilversum Radio.

Pada awalnya Lokananta tidak memiliki studio sendiri. Semua rekaman dilakukan di studio milik RRI di seluruh Indonesia. Paling banyak dilakukan di RRI Solo. Akses istimewa ini didapat karena memang Lokananta lahir sebagai perusahaan transcription service untuk mendukung kinerja RRI pada saat itu. Hasil rekaman pun pada awalnya tidak dijual untuk umum, melainkan hanya dibagikan secara terbatas untuk seluruh stasiun RRI di Indonesia. Tapi karena banyaknya permintaan pendengar RRI untuk mengoleksi album terbitan Lokananta, akhirnya pada tahun 1959 perusahaan negara di bawah Departemen Penerangan ini mulai menjual hasil piringan hitamnya secara mandiri untuk khalayak umum.

“Waktu itu pendengar RRI suka sekali sama keroncong dan lagu daerah,” kata Muhadi yang saat itu masih menjadi tenaga honorer di RRI.

Masa keemasan Lokananta, itu terjadi pada dekade 1970-1980. Saat itu Lokananta sudah beralih menggunakan kaset. Teknologi kaset diadopsi oleh Lokananta tepatnya pada tahun 1972, sedikit terlambat beberapa tahun dari perusahaan rekaman lainnya.

“Waktu itu penjualan piringan hitam menurun drastis, saat itu saya ditunjuk untuk melakukan riset pasar. Ternyata penyebabnya adalah para pembeli lebih suka format kaset daripada bertahan dengan vinyl,” kata Muhadi yang saat itu jabatannya di Lokananta adalah sebagai Manajer Produksi.

Lokananta pun berubah haluan. Muhadi ingat ini adalah perubahan yang sangat besar dalam sejarah Lokananta, dimana sebelumnya perusahaan ini memang dikhususkan sebagai perusahaan piringan hitam. Format kaset ini akhirnya direspon manis. Setiap bulan Lokananta mampu melepas 100 ribu keping kaset di pasaran. Lagu-lagu Waldjinah serta berbagai gending Jawa menjadi jaminan laku saat itu.

“Selain itu produksi kita yang pasti laris adalah murottal Al-Quran dan adzan. Pasar terbesar untuk dua jenis terakhir ini ada di Jawa Timur,” kata Muhadi.

Ternyata problem pembajakan bukan hanya masalah yang dihadapi industri musik saat ini saja. Sejak tahun 1982 Lokananta sudah berhadapan dengan para pembajak amatir. Pertama kali dicurigai karena penjualan kaset Lokananta menurun sejak saat itu. Muhadi kembali ditugaskan untuk melakukan riset pasar, akhirnya dia berhasil menemukan fakta bahwa banyak kaset Lokananta yang dibajak. Khususnya lagu-lagu populer yang banyak diminati masyarakat.

“Zaman segitu saya menghadapi 129 kasus pembajakan, itu cuma di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami ajukan gugatan perdata di pengadilan. Saya berjuang sendiri saat itu. Kebanyakan pembajak ada di Surabaya, Malang, dan Bangkalan,” kata Muhadi.

Dia menemukan adanya hubungan antara keluarnya Indonesia dari Konvensi Berne pada tahun 1958 dengan maraknya pembajakan. “Karena kita tidak ikut aturan hak cipta internasional, maka bebas saja mencetak lagu dari luar negeri tanpa harus bayar royalti. Puncaknya adalah ketika para pembajak ini akhirnya juga membajak lagu-lagu dalam negeri. Industri musik bisa mati,” kata Muhadi.

Selain itu, budaya kolusi juga membuat munculnya banyak perusahaan rekaman bodong. “Mereka itu para desk enterpreneur yang ndak punya label dan kantor tapi bisa menerbitkan album. Aneh kan ?” kata Muhadi.

Akhirnya sebagai salah satu petinggi Lokananta, Muhadi dituntut untuk mulai belajar hukum dan seluk beluk industri rekaman. Muhadi mengatakan jika saat itu pemerintah memberikan perhatian terhadap kasus pembajakan dan mengeluarkan perundangan yang ketat, maka pembajakan tidak akan subur seperti hari ini.

“Kasus pembajakan ini persoalan klasik industri musik,” kata Muhadi.

***
Meski mengecam keras perbuatan para pembajak, tapi di sisi lain Lokananta juga tidak bisa memberikan standar yang jelas mengenai pembayaran royalti kepada artis-artisnya.

“Saya nggak tahu itung-itungannya gimana, tau-tau dikasih duit”, kata Waldjinah. Maestro keroncong ini masih terlihat kenes, meski sudah tiga tahun ini penyakit infeksi usus menggerogoti tubuhnya. Beberapa saat lalu, dirinya juga sempet jatuh terpeleset ketika mengisi sebuah acara di studio RRI Jakarta. “Masih sulit buat berdiri, sudah dua bulan ini saya nggak bisa nyanyi”.

Lahir di Solo, 7 November 1945, Waldjinah memulai karier menyanyinya sejak usia 13 tahun. “Dulu ibu saya sempat nggak setuju, dibilang mirip ledhek (wanita penghibur)”, paparnya sambil terkekeh. Debutnya adalah sebuah kompetisi kerjasama studio RRI Surakarta dan Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini) dalam rangka promo film terbaru yang berjudul Delapan Pendjuru Angin.

Lagu wajibnya adalah lagu keroncong berjudul "Kembang Katjang" yang menjadi theme song film yang dibintangi oleh Bambang Irawan dan Chitra Dewi ini. Waldjinah, yang saat itu merupakan peserta termuda, mendapat juara satu. Dirinya kemudian mendapat gelar "Ratoe Kembang Katjang."

Tidak berselang lama, Waldjinah lalu ditawari Lokananta untuk rekaman album kompilasi Kembang Katjang bersama S. Bekti dan S. Harti yang lebih senior. Untuk diingat, menjadi artis Lokananta adalah hal yang prestisius bagi musisi saat itu. Kriterianya hanya dua, tapi justru inilah yang membuat hanya sedikit musisi yang bisa menembus.

”Cuma yang jadi juara Pemilihan Bintang Radio RRI atau yang diminta sama Lokananta”, kata Waldjinah. Tahun 1959, album Kembang Katjang dilempar ke pasaran.

Debut album penuh Waldjinah adalah album Ngelam-Ngelami rilisan tahun 1967. Album ini berisi enam lagu. Beberapa diantaranya adalah ciptaan Gesang, seperti "Ngelam-ngelami," "Andung Basuki," dan "Dadi Ati."

Sayang, dirinya tidak tahu persis berapa album yang sudah dihasilkan saat bergabung dengan Lokananta. “Saya lupa jumlahnya, udah lama sekali. Tapi ada penggemar saya dari Jepang yang muter-muter di Lokananta sama Jalan Surabaya (Menteng, Jakarta) nyari piringan hitam saya lalu dikasih ke saya. Ya belum lengkap semuanya sih” kata Waldjinah.

Jumlah pastinya akhirnya didapatkan dari sebuah penelitian milik Sukanti dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta pada tahun 2002. Total ada tiga belas album berformat piringan hitam. Sebelas album merupakan album solo Waldjinah, sisanya merupakan kompilasi dengan penyanyi lain. Sedang yang berformat kaset sejumlah empat belas album. Selain keroncong, langgam Jawa juga mendominasi.

Memang Waldjinah terkenal dengan lagu “Walang Kekek” yang direkam oleh label Elshinta pada tahun 1968, tapi Lokananta lah yang dianggap punya andil penting memoles penyanyi yang pernah berduet dengan Chrisye di lagu "Semusim" ini. Lokananta merupakan perkenalan pertamanya dengan dunia rekaman. “Waktu itu mikrofonnya cuma ada satu dan tinggi banget, saya kudu pakai dingklik (bangku kecil), yang mbero (vokal latar) waktu itu adalah pak Gesang”, kata Waldjinah.

Tahun 1965, Waldjinah mendapat gelar sebagai Bintang Radio Jenis Keroncong Tingkat nasional. Pialanya diserahkan langsung oleh Bung Karno. Ini adalah gelar yang paling berkesan diantara setumpuk penghargaan yang pernah diraihnya. “ Ini gelar pertama dan terakhir. Pertama kali saya dapat piala, terakhir kali Bung Karno yang nyerahkan piala, ujar Waldjinah. “Lokananta yang membuat saya dikenal...dan laku”, sambungnya kemudian.

Bagaimana tidak, Lokananta seakan punya penciuman yang tajam. Sesuai target pasar lagu-lagu Waldjinah, momen-momen yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Jawa dimanfaatkan betul untuk berjualan album rekaman. ”Setiap Bakdha (Idul Fitri dan Idul Adha) sama musim giling tebu, Lokananta pasti bikin rekaman dan semua laku”, kata Waldjinah. Album Entit yang dirilis tahun 1971 menjadi album Waldjinah yang paling laris. Namun ketika ditanya berapa keping yang terjual, baik dari Waldjinah maupun Lokananta tidak bisa memberi jawaban yang pasti. “Saya pernah 3 bulan sekali rekaman album baru”, ujar Waldjinah seakan memberi gambaran kejayaan dirinya masa itu.

Larisnya penjualan album membuat Waldjinah ramai ditanggap di berbagai tempat, yang paling diingat adalah show di Malang pada tahun 1970. “Tempatnya indoor dan berjubel, tiba-tiba ada polisi nembak ke atas, pelurunya mental di atap lalu nyasar kena penonton. Dua mati,” kenang Waldjinah.

Sayang, karena pembajakan yang semakin menggila di medio 80-an, kerjasama Waldjinah dan Lokananta harus terhenti. Pada tahun 1983, album Entit yang dirilis ulang dalam bentuk kaset menjadi salam perpisahan bagi hubungan yang sudah terjalin selama lebih kurang 25 tahun. “Lokananta kewalahan ngadepi kaset-kaset saya yang dibajak,” ujar Waldjinah. Lokananta tidak sanggup lagi memproduksi album dari Waldjinah. Saking gemasnya, pernah dalam satu kesempatan saat di Surabaya Waldjinah sengaja memborong kaset-kasetnya yang dibajak.

Setelah tidak lagi bersama Lokananta, Waldjinah gonta-ganti label rekaman. Labelnya yang terakhir adalah PT Gema Nada Pertiwi, kontraknya berakhir pada 2006. Sejak saat itu, Waldjinah enggan untuk kembali menjajal dapur rekaman. ”Malas kalau modelnya masih jual putus, nggak jelas itung-itungannya,” kata Waldjinah.

Kini keseharian Waldjinah diisi dengan memberikan pelajaran menyanyi keroncong. Namanya “Belajar Menyanyi Keroncong”. Tempatnya di garasi rumahnya yang ada di daerah Mangkuyudan, Solo. Siapapun yang berminat bisa ambil bagian tanpa dipungut biaya. Sejak dimulai tahun 2004, semua biaya yang keluar diambil dari kocek Waldjinah sendiri.

Dua tahun belakangan, pemerintah kota Solo memberikan uang pembinaan seiring dengan dicanangkannya Solo sebagai Kota Keroncong pada tahun 2007 silam. Waldjinah juga menjabat sebagai ketua Himpunan Artis Keroncong Republik Indonesia (HAMKRI) untuk wilayah Solo dan sekitarnya.

Meski sudah tidak ada hubungan kerja lagi, Waldjinah tetap menganggap Lokananta sebagai titik terpenting karier musiknya. Diakui Waldjinah, studio rekaman Lokananta adalah yang terbaik. “Saya sudah pernah coba beberapa studio, tapi Lokananta tetep yang paling bagus”, katanya sambil mengacungkan ibu jari.

Ruangannya yang seluas 14x31 meter membuat tak kesulitan untuk rekaman live. “Akustiknya juga bagus sekali, mau diluar petir sedang kenceng, tetep aja suaranya gak bisa masuk,” ujar Waldjinah seraya menambahkan kualitas sound studio Lokananta juga tetap yang terbaik. “Saya tidak ingin Lokananta hilang”, kata Waldjinah, sesaat kemudian dirinya terdiam.

“Lokananta itu sebuah sejarah.”

Dalam kesempatan terpisah, artis besar Lokananta lainnya, Bubi Chen, mengatakan hal yang sama. “Rekaman di Lokananta begitu berkesan,” kata Bubi Chen. “Rekaman saya adalah rekaman jazz pertama yang dilakukan Lokananta,” kata pianis yang masuk satu dari sepuluh besar pianis jazz dunia versi majalah Downbeat ini. Lokananta dengan studionya yang besar memang memungkinkan untuk melakukan live recording, sebuah proses rekaman secara langsung karena permainan jazz yang penuh improvisasi. Oleh karena itu materi rekaman tidak direkam terpisah dalam tiap-tiap track. Saat itu nama kelompoknya adalah Bubi Chen Kwartet, salah satu anggotanya adalah Jack Lemmers, atau lebih dikenal dengan sebutan Jack Lesmana. Mereka merekam delapan buah lagu, beberapa diantaranya berjudul “Buaian Asmara” dan “Semalam”. Sayang, kover piringan hitam ini sudah hilang. Salah satu bukti bahwa Lokananta tidak memiliki standar pengarsipan yang baik.
***

Jika diibaratkan, Lokananta sekarang seperti kura-kura Galapagos. Tua, besar dan berjalan lamban. Segala kejayaan dan cerita-cerita manis seperti menguap. Sebetulnya situasi ini berawal setelah Deppen sebagai tempat bernaung Lokananta dibubarkan seiring jatuhnya Orde Baru. Lokananta sempat mengalami masa-masa vakum selama kurang lebih tiga tahun.

Aktivitas rekaman terhenti meskipun penjualan album masih berjalan. “Kami cuma rekam ulang album-album lama untuk dijual lagi”, terang Titik. Yang kena getahnya adalah koleksi piringan hitam dan kaset hasil produksi sejak tahun 1956. Arsip-arsip penting dalam sejarah perjalanan industri musik Indonesia itu praktis hanya dibiarkan teronggok berdebu di sudut gudang. Membayangkannya saja sudah membuat miris.

Keberadaan Lokananta sebagai brankas musik nasional rupanya sempat menjadi rebutan beberapa pihak. “Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Solo sempat berminat untuk mengelola Lokananta”, papar Pendi. Namun upaya tersebut terbentur status Lokananta sebagai BUMN. Ketidakjelasan status Lokananta akhirnya menemui titik terang pada tahun 2004. Lewat usaha Subrata, mantan Dirut Perum PNRI, status Lokananta resmi berada dibawah Perum Percetakan Negara RI. Namanya pun berubah menjadi Perum PNRI Cabang Surakarta, yang bertahan hingga sekarang.

Satu demi satu puluhan ribu piringan hitam dan kaset yang terserak ditata. Untuk menjaga jumlah koleksi, sejak tahun 2004 Lokananta tidak lagi menjual piringan hitam. Usut punya usut, rupanya a hal ini membuat sistem pengarsipan Lokananta sedikit kacau, kalau tidak mau dikatakan buruk. “Dulu, kalau satu album laris ya semuanya kita jual, ndak disisakan buat disimpan. Dulu belum berpikir kalau ini bakal jadi historical, jadi aset. Mungkin besok kaset nasibnya juga kayak gini”, kata Titik.

Jika mengingat Tahun Industri Kreatif yang didengungkan pemerintah sejak setahun silam, kisah Lokananta adalah suatu ironi. Bagaimana cikal bakal inudstri musik nasional, yang merupakan subsektor dalam industri kreatif, justru terlupakan (atau sengaja dilupakan). Perumpamannya seperti sebuah rumah besar dengan pondasi yang keropos. Padahal presiden kita saat ini punya hubungan yang erat dengan industri ini, setidaknya jika dilihat dari tiga produk industri musik yang sudah dihasilkannya.

Sampai detik ini, Lokananta tetaplah sosok tua yang sendirian. Studio besar itu tetap saja sepi dari aktivitas rekaman meski sudah ada penambahan fasilitas rekaman hingga 24 track. Studio besar yang kosong itu terus menunggu. Menanti musisi-musisi muda jenius untuk menggantikan para virtuoso alumnus Lokananta yang sayup-sayup suaranya masih bergema di dinding Lokananta, hingga hari ini.

------

Artikel ini pernah dimuat di majalah Rolling Stone Indonesia edisi Mei 2010 dan kembali dimuat di RollingStone.co.id dalam rangka menyambut ulang tahun Lokananta ke-56 yang jatuh pada 29 Oktober mendatang.

Cara Menghitung Berat Badan Ideal

Banyak cara dilakukan orang agar berat badan mereka sesuai/ideal dengan postur. Berikut ada salah satu cara untuk mengetahui apakah berat badan Anda ideal atau tidak. Silakan langsung menuju tkp http://lucidefrance.diet-sehat.com

Friday, October 26, 2012

HIDUP adalah PROSES...

HIDUP adalah PROSES... HIDUP adalah BELAJAR... Tanpa ada batas UMUR dan tanpa ada kata TUA... JATUH, berdiri lagi... KALAH, mencoba lagi... GAGAL, bangkit lagi... "NEVER GIVE UP" Sampai TUHAN berkata: "WAKTUNYA PULANG" Rose Diary .

13 Jurus Memulai Usaha

  •  13 Jurus Memulai Usaha
    1/13 Punya impian & cita2. Dgn itu kita tahu tujuan kita kemana. Jg sebagai sumber semangat berwirausaha

    2/13 Percaya & yakin kita mampu meraih mimpi & kesuksesan. @AndrieWongso bilang,“Sukses adalah hak saya”

    3/13 Mulailah dari hal yg disukai. Hobby. Dg syarat hobby yg marketable, ditekuni dlm waktu yg lama, bukan tren sesaat.

    4/13 Ketahui & belajar dasar2 bisnis. Produksi, pemasaran, keuangan & pengembangan bisnis adalah aspek utama.

    5/13 Jangan takut ambil resiko. Bukan dihindari, tp di manajemen, diatur agar resiko bisa diperkecil & relevan.

    6/13 Carilah Guru (Mentor), Penasihat Spiritual, dan Konsultan. Belajar, belajar, belajar.

    7/13 Miliki & tempa etos kerja Pengusaha. Kerja keras, kerja cerdas. Tidak mudah menyerah. Ulet, tekun & disiplin

    8/13 Bangun network dgn perbanyak teman, silaturahim secara langsung maupun lewat media sosial (Twitter, Facebook, BB)

    9/13 Berani hadapi kegagalan. Kegagalan=vitamin untuk menguatkan & mempertajam intuisi & kemampuan kita berwirausaha

    10/13 Action now. Mulailah sekarang juga. Karena Bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka, bukan ditanyakan terus

    11/13 Buka sekarang juga. Bisnis itu disebut bisnis jika sudah dibuka, bukan diangan-angan

    12/13 Bukalah Bisnis Sekarang! Bisnis yg bagus itu adalah bisnis yg sudah dijalankan, bukan cuma dihitung2 melulu
    Bisnis yang dihitung belum tentu dibuka, tapi bisnis yang dibuka, pasti dibuat perhitungannya

    13/13 Jangan Tunda, Sekarang saja. Makin lama ditunda, makin ragulah kita memulai. Makin jauhlah kemungkinan suksesnya

    Semoga bermanfaat. Segera mambuka bisnis sendiri! Atau masih harus ditambah dengan 1000 jurus lain? Kelamaan!

Thursday, October 25, 2012

Muse - The 2nd Law 2012 (Full)

The 2nd Law - 2012

Track list:
1. Supremacy 0:00
2. Madness 4:42
3. Panic Station 9:22
4. Prelude 12:26
5. Survival 13:24
6. Follow me 17:42
7. Animals 21:32
8. Explorers 25:55
9. Big Freeze 31:42
10. Save Me 36:22
11. Liquid State 41:31
12. Unsustainable 44:36
13. Isolated System 48:22

Wednesday, October 24, 2012

Peran Media Sangat Besar

Kondisi di Solo sama Jakarta sangatlah berbeda. Kalo di Solo pak Jokowi turun ke lapangan ga terlalu heboh di pemberitaan media massa. Tapi kalo di Jakarta, setiap gerak-gerik selalu saja ada wartawan yang menguntitnya demi pemberitaan. Dan itu menjadi perbincangan hangat sebagian besar orang. Mendapat tanggapan beragam, mulai dari masyarakat biasa sampai politisi DPR.

Muncul tanggapan, pak Jokowi jangan sampai terlena dengan pencitraan. Namun saya yakin itu bukanlah tipe pak Jokowi. Beliau sangat polos, lugas dan tegas. Hanya medialah yang selalu menggembar-gemborkan langkah-langkah pak Jokowi sebagai gubernur Jakarta.

Ingat media yang bikin populer dan media pula yang bisa bikin jatuh.

Mari pak lanjutkan gebrakannya demi perbaikan Jakarta. Yang sirik dan komen negatif saya kira mereka-mereka yang tidak suka dengan gaya dan ketegasan pak Jokowi.

Semangat malam..

Tuesday, October 23, 2012

Muse - Live Brazil Sao Paulo 2011 (Full Show)

Tracklist:

Estádio do Morumbi, São Paulo/SP

0 - Abertura (00:00)
1 - Uprising (05:50)
2 - Supermassive Black Hole (11:21)
3 - Bliss (15:43)
4 - Resistance (21:25)
5 - United States of Eurasia (27:23)
6 - Hysteria (32:01)
7 - Plug in Baby (37:45)
8 - Feeling Good (42:00)
9 - Time is Running Out (45:40)
10 - Starlight (51:30)
11 - Citizen Erased (55:54)
12 - Stockholm Syndrome (http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=fbVkLpi-GZA#t=3794s)
13 - Man with a harmonica intro/ Knights of Cydonia (http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=fbVkLpi-GZA#t=4224s)
14 - Créditos (http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=fbVkLpi-GZA#t=4878s)

Download DVD: http://musedvd.com.br/download

Muse - Live at Reading 2011 (Full Show)

Track list:
1. New Born 0:00
2. Bliss 6:34
3. Plug In Baby 11:53
4. Uprising 18:10
5. Supermassive Black Hole 24:04
6. Hysteria 28:37
7. Stockholm Syndrome 33:43
8. Drum and Bass ('Helsinki Jam') 41:11
9. Undisclosed Desires 43:33
10. Resistance 49:00
11. Starlight 54:51
12. Time Is Running Out 59:01
13. Man With a Harmonica + Knights Of Cydonia 1:04:56

DL'd from torrents.musebootlegs.com

Jogja Bersholawat Oktober-November 2012

Pelangi jingga di langit biru

“pelangi jingga, di langit ungu”

deskripsi:
pelangi, artinya anak
jingga, artinya perawan
langit, artinya ibu
ungu, artinya janda

Jadi artinya “pelangi jingga, di langit ungu” adalah “gadis perawan anak seorang janda”


Link facebook marbutisme

Monday, October 22, 2012

Yang Bikin Kopi Tak Lagi Nikmat

KOMPAS.com - Minum kopi hangat, terutama kopi giling dari biji kopi utuh, menjadi kebiasaan banyak orang di seluruh dunia yang sebenarnya memberikan manfaat dan kenikmatan asalkan cara membuat dan mengonsumsinya tepat. Kopi juga merupakan sumber kafein alami, selain teh dan cokelat, yang mengandung nutrisi dan antoksidan dengan banyak manfaat.

Namun, jika kopi diseduh dengan cara keliru, Anda takkan bisa merasakan kenikmatan rasa kopi asli. Cara minum yang salah juga membuat Anda kehilangan manfaat tapi justru mendapatkan masalah seperti perut kembung atau gangguan pencernaan.

Suparto Siregar, Fresh Food & Proprietary Beverages Sub Division Head 7-Eleven Indonesia, mengatakan cara menyeduh dan minum kopi memengaruhi citarasa dan manfaat kafein pada kopi.

Air untuk menyeduh
"Kopi yang diseduh di rumah dengan air yang bersumber dari air tanah boleh jadi terasa berbeda dengan kopi yang diseduh di gerai kopi dengan air Osmosis misalnya. Kualitas air untuk menyeduh kopi ini memengaruhi rasa. Rasa asli kopi hilang jika diseduh dengan air tanah yang belum tersaring dari kandungan logam seperti kalium. Kandungan logam pada air untuk menyeduh kopi inilah yang membedakan rasa kopi seduh," jelas pria berlatar belakang pendidikan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor ini, saat preview kreasi meracik kopi di 7-Eleven Matraman Jakarta, Senin (22/10/2012).

Menurut Suparto, kopi yang diseduh menggunakan air tanah yang telah melewati proses penyaringan, sehingga bebas bakteri dan kandungan logam, akan lebih nikmat diminum. Misalnya menggunakan Water Reverse Osmosis yang sebenarnya bisa dimiliki setiap rumah tangga, tak harus tersedia di gerai kopi. Dengan menggunakan air Osmosis untuk menyeduh kopi, kualitas rasa biji kopi nusantara yang khas tetap terjaga.

Cara minumnya
Selain cara menyeduh kopi yang memengaruhi citarasa, cara minum kopi juga memengaruhi kenikmatan bahkan manfaat kafein pada kopi. Kafein pada kopi dengan kandungan antioksidan punya banyak manfaat, di antaranya:

* Baik untuk jantung karena antioksidan pada kopi mampu mengontrol peradangan (inflamasi) dalam arteri dan meningkatkan aliran darah.  Antioksidan dalam kafein juga mampu mengaktifkan asam nitrat yang berperan meningkatkan aliran darah dalam pembuluh darah.
* Mengaktifkan sel otak dan mengatasi sakit kepala. Ketika kafein menyentuh otak Anda, Anda akan menjadi aktif dan sakit kepala akan berada di bawah kontrol. Hal ini karena kafein mengaktifkan sel-sel otak dan membantumelawan rasa malas.
* Mengatasi kantuk karena kandungan kafein dalam kopi adalah unsur penting yang mampu mengontrol waktu tidur.
* Kafein juga dapat membantu mengurangi risiko Alzheimer dan Parkinson berkat antioksidan yang hadir dalam kopi yang berfungsi meningkatkan neurotransmitter.
* Mengonsumsi dua cangkir kopi satu jam sebelum olahraga juga dapat membantu mengurangi risiko nyeri otot hingga 48 persen.
* Kafein juga melakukan pengambilan glutamat yang merupakan penghambatan di otak Anda, sehingga membuat Anda waspada dan siap beraktivitas.

Namun kopi juga bisa berdampak buruk jika diminum dengan cara yang keliru. Dampak yang paling umum dirasakan biasanya perut kembung atau gangguan pencernaan. Menurut Suparto, dampak buruk kopi ini salah satunya terjadi karena kebiasaan minum kopi yang salah.

"Kopi yang teroksidasi akan menjadi asam dan inilah penyebab perut kembung atau masalah pencernaan lainnya. Kebanyakan orang justru mendiamkan kopi yang diseduhnya. Kopi diminum sambil bekerja, dan tidak langsung dihabiskan. Melainkan dibiarkan saja dan menemani selama bekerja, diminum kembali setelah beberapa menit," ungkapnya.

Suparto menyarankan, untuk menghindari agar kopi tidak teroksidasi, segera minum kopi seduh selagi hangat, tidak lebih dari 15 menit. Selain kopi mulai dingin, dengan mengonsumsi kopi lebih dari 15 menit setelah diseduh, manfaat kafein pada kopi pun menghilang.

Bagi Anda yang terbiasa minum kopi, cara atau kebiasaan apa lagi yang bikin kopi tak lagi nikmat diminum atau bahkan hilang manfaatnya?

Sumber kompas.com

Saturday, October 20, 2012

Fun - We Are Young Lyrics


Give me a second I,
I need to get my story straight
My friends are in the bathroom getting higher than the Empire State
My lover she’s waiting for me just across the bar
My seat’s been taken by some sunglasses asking 'bout a scar, and
I know I gave it to you months ago
I know you’re trying to forget
But between the drinks and subtle things
The holes in my apologies, you know
I’m trying hard to take it back
So if by the time the bar closes
And you feel like falling down
I’ll carry you home

Tonight
We are young
So let’s set the world on fire
We can burn brighter than the sun

Tonight
We are young
So let’s set the world on fire
We can burn brighter than the sun

Now I know that I’m not
All that you got
I guess that I, I just thought
Maybe we could find new ways to fall apart
But our friends are back
So let’s raise a toast
‘Cause I found someone to carry me home

Tonight
We are young
So let’s set the world on fire
We can burn brighter than the sun

Tonight
We are young
So let’s set the world on fire
We can burn brighter than the sun

Carry me home tonight (Nananananana)
Just carry me home tonight (Nananananana)
Carry me home tonight (Nananananana)
Just carry me home tonight (Nananananana)

The moon is on my side (Nananananana)
I have no reason to run (Nananananana)
So will someone come and carry me home tonight (Nananananana)
The angels never arrived (Nananananana)
But I can hear the choir (Nananananana)
So will someone come and carry me home (Nananananana)

Tonight
We are young
So let’s set the world on fire
We can burn brighter than the sun

Tonight
We are young
So let’s set the world on fire
We can burn brighter than the sun

So if by the time the bar closes
And you feel like falling down
I’ll carry you home tonight

Friday, October 19, 2012

#1

Jangan pernah merasa selalu berada di zona nyaman karena setiap saat bisa pergi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ia pergi secara tiba-tiba dan ketika kita ga siap menerimanya, kita merasa down..

Fight!

*) Zday Project

Thursday, October 18, 2012

Trik Cut Mp3 (Online Audio Cutter)

Cocok buat yang suka bikin ringtone sendiri atau sekedar ingin memotong lagu. Simpel dan praktis.

With mp3cut.net you can cut any audio file online. No more complicated programs for cutting and creating ringtones for your mobile device. Three simple actions and your ringtone is ready!
 
http://mp3cut.net

Tuesday, October 16, 2012

Ekohm.multiply.com is ranked 466 in the world

Ekohm.multiply.com is ranked 466 in the world (among the 30 million domains), a low rank means that this website gets lots of visitors. This site is relatively popular among users in the India. It gets 37.2% from India. This site is estimated worth $64,614,672USD. This site has a good Pagerank(3/10). It has 154,520 backlinks. It's good for seo website. Ekohm.multiply.com has 53% seo score.

http://www.webstatsdomain.com/domains/ekohm.multiply.com

My blog on multiply.com

Thursday, October 11, 2012

Diposting Ulang di Duniasastra

Wew, ternyata postinganku(meski hasil copas dan sedikit edit) tentang Puisi dan Sastra diposting ulang di duniasatra[dot]com

Sayang juga ga ada link back ke blogku :D

http://duniasastra.com/index.php?option=com_content&view=category&id=38&Itemid=62

-Apa sastra itu?
-Definisi dan fungsi Puisi
-Sekilas tentang fiksimini
-(Esai) Peranan sastra dalam dunia pendidikan dan masyarakat

Tuesday, October 9, 2012

7 Kebiasaan yang Bisa Membuat Pikiran Tenang

Jakarta - Seseorang yang seringkali merasa cemas dan selalu berpikiran negatif akan lebih rentan terhadap stres. Yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan membangun kebiasaan agar Anda dapat lebih tenang menanggapi suatu masalah dan terhindar dari stres.

Berikut 8 kebiasaan sehat yang dapat membuat Anda lebih tenang, seperti dilansir womansday, Selasa (9/10/2012) antara lain:

1. Bernapas dengan perut
 Sesekali bernapas dengan perut dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan memicu otak untuk menurunkan konsentrasi hormon stres.

2. Tidur malam yang cukup
Tidur malam yang berkualitas telah dikaitkan dengan penurunan risiko terhadap berbagai penyakit kronis. Kurangnya jam tidur dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres yang membuat hari-hari Anda tidak tenang dan penuh kecemasan.

3. Ngobrol dengan orang terdekat
Komunikasi yang baik dapat meningkatkan ikatan sosial dan membuat seseorang merasa mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman. Orang yang sering ngobrol dengan teman-temannya cenderung tidak mudah stres jika menghadapi suatu masalah.

4. Sadar lingkungan
Setiap hari selama satu menit, cobalah untuk lebih dekat dengan alam dan memperhatikan apa yang terjadi pada tubuh dan lingkungan sekitar Anda. Fokuskan pikiran sejenak terhadap lingkungan sekitar, dengarkan detak jantung, dan perhatikan setap hembusan napas Anda agar lebih rileks dan tenang.

5. Mendengarkan musik
Orang yang hobi mendengarkan musik akan segera terbebas dari ketegangan dan mendapatkan ketenangan setelah dirinya mulai memutar musik favorit.

6. Tuliskan isi pikiran Anda
Tulislah pikiran-pikiran negatif Anda terhadap suatu hal atau prasangka buruk yang membebani Anda pada suatu daftar di buku harian. Setelah itu tuliskan hal-hal positif yang bertentangan pada daftar di sebelahnya.

Hal ini dapat mengubah cara pikir Anda secara alami, bahwa setiap hal yang terjadi pada Anda tidak semuanya buruk dan selalu ada sisi positifnya.

7. Banyak bersyukur
Dengan mensyukuri semua nikmat yang didapatkan, seseorang akan selalu merasa puas, percaya diri, tenang, dan terhindar dari kecemasan. Budayakan mengucap syukur kepada Tuhan dan berterimakasih atas kasih sayang yang Anda dapatkan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, pasangan, dan teman-teman.

Sumber detikHealth

Monday, October 8, 2012

Perfect World Indonesia: Badaz Level Up 81-90

 
Will be updates

Link-link Perfect World


Perfect World Calculator
Deskripsi : Calculator status dan equipment buat persiapan level-level dewa dewi kedepan.

Ecatomb Perfect World
Deskripsi : Situs yang ngasi banyak info mulai dari deskripsi skill-skill hingga model busana yang ada di perfect world.

PW Database
Deskripsi : Bahan-bahan yang diperlukan buat equipment hingga informasi monster-monster yang berkeliaran di Perfect world ada semua disini.

Ada yang mau nambahin?

Sunday, October 7, 2012

Bakar Pabrik Rokok

Cew: "Yank berenti ngerokok napa? Itu udah ngerusak badan, buang-buang duit pula.."
Cow: "Aku tau yank kalo ngerokok ga baek. Aku juga kesel banget sama pabrik rokok" ( dengan muka serius)
Cew: "Lha terus napa ga berhenti ?"
Cow:: (diem sejenak, sok-sok mikir) "Ya aku tuh pengen banget bakar smua pabrik rokok, tapi aku takut ketangkep sama polisi, makanya, aku bakar ajah satu-satu kek sekarang ini untuk bales sakit ati krn ga bisa bakar pabriknya." (muka bahagia)
Cew: Gubrak!

Disarikan dari kaskus

Wednesday, October 3, 2012

Kubik - Gelap Lirik

Langkah langkah berat
hentakkan kaki
terperangkap dalam gelap

bersama sukmamu
melayang jauh
tubuhku terikat kuat

kau tatap wajahku
terlihat semu
kau tatap wajahku
menusuk kalbu
kau tatap wajahku
berbaur debu
keluarkanlah aku
keluarkan aku dari sini

sesayat petir
mengoyak takdir
lalu kau pergi
membawa janji
hilang, ditelan api
luka lirih meronta
gelap, hati tertusuk noda

kau tatap wajahku
terlihat semu
kau tatap wajahku
menusuk kalbu
kau tatap wajahku
berbaur debu
keluarkanlah aku
keluarkan aku dari sini

sesayat petir mengoyak takdir aku terluka
langkah berat kau melayang
tubuhku terikat kuat
engkau pergi membawa janji
ditelan api
berat sungguh tertusuk noda
dalam gelap

Kubik - Vanished Lirik

you should look me
in the eye
you shouldn’t hide
what you always do
i know you tried
to be you
but i see someone else inside

and i see too many lies
(too many secrets inside)
and i see too many lies
(too many secrets inside)
and i see too many lies

all the darkness you put in me
not even shade of a light
not yesterday i learn to know
everything seems so strange inside

and i see too many lies
(too many secrets inside)
and i see too many lies
(too many secrets inside)
and i see too many lies

no one is gonna see you cry
no one is gonna see you crawl
asking where you were
you are invisible

and i see too many lies
(too many secrets inside)
and i see too many lies
(too many secrets inside)

invisible, invisible you are invisible

Kubik - You Shouldn`t Stay

i was just as far as i could walk
from here today
you tried to comeback
but i wouldn’t care

what make i would fall on you
we’re fire and ice
and you’re too cold to get through
i’ve spent my time
waiting for a glance
guilt ever come
it never gonna change

maybe life is sweeter for this
you would never change
you are still the same
it’s a waste of my life
and you are wasting my time

maybe you shouldn’t stay
why won’t you just go away

even if you cut me alive
you tried to come back
but i don’t even care
maybe you should stay
why don’t you just go away

i can’t stand this allergy
it’s my worst enemy
so why don’t you just go away

Kubik - Tissue Lirik

come
sleep
you found the light
hold me close tonight

kiss
softly
you found the light
hold me close tonight

your love caught my heart
you’re the only one
fall apart my bleeding heart
when you walked away

Kubik - M.A.T.E.L (Mungkin Aku Tiba Esok Lusa) Lirik

lelah diriku temani hari
tak mungkin tuk membalas
air mata dalam hati

biarkan aku menelan riak
menghadang debur ombak
tak ingin ku beranjak

ingin kudiam sejenak
tinggalkan hawa panas
lepaskan layar awan merah

dan kau tak henti bertanya
ketika malam tiba
pulangkah engkau hari ini?

mungkin aku tiba
mungkin aku tiba
mungkin aku tiba esok lusa

lama hilang layarkan malam
membayang sinar terang
biarkan rasa bersalah
hancur lebur didada

lama hilang layarkan malam
membayang sinar terang
kapan ku akan kembali
kau tak henti bertanya

mungkin aku tiba
mungkin aku tiba
mungkin aku tiba esok lusa

Kubik - Kabut Merah Lirik

hari demi hari malam berkati
bintang bersahutan sinar selimuti
sisi bumi yang lain
kau takan mengerti
hitam kelam yang aku alami

kau pergi
ku disini dan terasa sepi
kau pikirkan
aku ingin ada disisimu
kau melangkah
kau terlepas
menembus asap kabut merah

kau sanggup merelakan
harapan yang tersisa
kau kibas rintangan
haluan tak tergoyah
menempuh jalan yang berbeda

malam, kau melangkah
kau terlepas
membelah cahaya
sinar, menyilaukan
dan memecah
asap kabut merah

aku ingin ada
disampingmu
melangkah bersama
salam selamat datang
di negeri tak bertuan
baringkan tubuhmu
disana

Kubik - Dua Alam Lirik

waktu telah berhenti
untuk terbangkan nurani
apa yang kucari
dari bumi ini
wajah mendamba rasa
dan tetap menanti

kau legakkan hasrat
salahku tersirat
mungkin aku tak peduli
sesal tak berarti lagi

aku coba miliki senyummu
lama aku menunggu
menahan rindu
di dalam dada
tawa yang sama
tapi hatiku berbeda

tak ada arti untuk kembali
tak ada arti untuk kembali
walaupun waktu sudah berhenti
dan aku mungkin tak akan peduli

Kubik - Antariksa Lirik

ku tak mampu
mengusik langit senja
dimana mentari mulai tenggelam
bulanpun hanya saksi bisu
tak kudengar langkahmu

mungkin suatu saat nanti
kita akan bertemu
walaupun hanya anganku
jangan biarkan aku menunggu

tetapi langit itu bukan milikku
dan bumi terasa hampa untukku

jangan biarkan aku menunggu

Kubik - Angin Lirik

masih kuterkunci
terbius rasa lega dihati
walau sinar mentari
semakin lama
bayangmu
kian berlalu
ikuti langkahmu
lenyap hangatmu
terbawa angin

kembali aku terdiam
dan aku tak akan pergi
kembali hariku tenggelam
dan aku tak akan pergi

terlelap jiwaku
kau bisik langit biru
akankah berakhir
sebulir asa
ikuti mencari
bayangmu
mengalun merdu
hampa suaramu

terbawa angin

kembali aku terdiam
dan aku tak akan pergi
kembali hariku tenggelam
dan aku tak akan pergi

bersama bayangmu terbawa angin

Kubik - A Year Later Lirik

just when something goes wrong
i hide it in my head
because i’m feeling all worn out
carrying your way around

and maybe you are tired
i had no wings to fly
tasted like pearls a while
now cut like a silver blade

there’s still whisper in the air
strike you as they fall
bent my ear, i won’t hear

your red eye
blue black sky
pressure inside
quiet outside
no time to set things right

you heard
and i knew
dinner will be
dinner will be cold

it’s too late you never understand

Kubik - Velvet Words and Lies (2004)

Tracklist :

Eternal Waking
The Beauty Of Lost
Feceless
Remembrance Of Pleasure
The Birth Of A New Wisdom
At The End Of Frozen Days
Sun Grows Cold
This Is Our Blood
Tomorrow's Skies
Birth Of The New Flesh
The Blessed Sigh

Download
http://borneoclassicrock.blogspot.com/2010/10/kubik-velvet-words-and-lies.html
http://deathrockstar.info/kubik-velvet/

Kubik - Violet [Remixed] (2008)

Track list:

Intro - Hyperchrome
Di Antara Sejuta Cahaya
Tenggelam
Angin (White Wedding Mix)
Tissue (Hi - Fi Treble Mix)
Kabut Merah (Violet Mix)
Year Later (Gladiator Mix)
M.A.T.E.L (Tomorrow Mix)
Tomorrow (Highland Mix)
Hyperchrome (Original)

Download
http://www.4shared.com/zip/Zp9fIJLy/Kubik_-_Violet_Remixed__2008_.html
http://borneoclassicrock.blogspot.com/2010/10/kubik-violet.html

Kubik - Self Titled (1997)

Track list :

Kabut Merah
Matel
A Year Later
Angin
Vanished
Dua Alam
You Shouldn't Stay
Gelap
Tissue
Antariksa

Download
http://www.4shared.com/zip/L42AxY6f/Kubik_-_Kubik__1997_.html
http://borneoclassicrock.blogspot.com/2010/08/kubik-self-title.html 

Kubik Band Indonesia

Kubik berdiri sejak tahun 1995, dengan formasi Lusimers (bas, vokal), FX. Adam J. (gitar, vokal), dan Iman (drums). Pada awalnya ada satu personil lagi yaitu Vict yang menjadi vokalis tetapi akhirnya harus mengundurkan diri karena kepindahannya ke kota lain untuk meneruskan studinya, maka dari itu posisi vokalis diambil alih oleh Lusimers dan FX.Adam.J. Semenjak itu mereka terus bereksperimen dan membuat lagu di studio milik Iman, sampai terkumpul sekitar 20 lagu, yang akhirnya dirangkum menjadi 10 lagu.

Diskografi

Album pertama
Mereka merilis album pertama pada tahun 1997, di bawah perusahaan rekaman Target Pro & Musitama Multimedia, sebuah perusahaan rekaman baru tapi memiliki jaringan distribusi nasional. Padahal pada awalnya mereka hanya memperdengarkan demo mereka tersebut kepada seorang rekan tetapi rupanya mereka langsung ditawari kontrak rekaman untuk 3 buah album. Album pertama tersebut berhasil terjual sekitar 45.000 keping, suatu hasil yang cukup memuaskan untuk ukuran band baru.

Album kedua
Pada tahun 1999 album kedua mereka yang bertitel “Violet” dirilis dan masih di bawah perusahaan rekaman yang sama. Album kedua yang berisi 2 buah lagu baru dan hasil remix dari beberapa materi dari album pertama tersebut, diproduksi oleh Koil, sebuah band industrial asal Bandung yang merupakan teman seperjuangan mereka. Semenjak album kedua, formasi Kubik hanya tinggal berdua setelah Iman resmi mengundurkan diri pada tahun 1998. Setelah memproduksi album “Violet”, FX.Adam.J pun harus hijrah ke Amerika untuk bekerja disana selama 2 tahun. Pada saat itu dia pun sempat memperoleh pendidikan “Music Production dan Audio Engineering” di Institute of Audio Research, NYC.

Dan Kubik pun harus vakum dulu untuk sementara. Pada saat itu waktu yang dipergunakan lebih banyak untuk mengumpulkan materi lagu untuk album ketiga. Selama kurun waktu 2 tahun, FX.Adam.J telah mengkomposisi sebanyak 30 buah lagu, sepulangnya dari Amerika lantas Kubik pun aktif kembali, dan proses rekaman dimulai sejak tahun 2001 dan baru berakhir pada akhir tahun 2003.

Album ketiga
Album baru mereka yang diberi judul “Velvet words and lies” diproduksi oleh mereka sendiri dan dirilis di bawah label Apocalypse Rekords, sebuah label rekaman independen milik FX.Adam.J dan J.A.V yang telah merilis album-album dari Koil, Silent Sun, Pause, Diabolique, Moondogs dan Pseudo.

Sumber Wikipedia

Ada yang mau nambahin tentang "Kubik" ?

Tambahan
Pada awal tahun 1995, tiga teman SMA, yaitu Adam Joswara, Abdullah Firmansah (Iman), dan Vict sering ngumpul dan membuat lagu bersama-sama di rumah Iman. Pada saat itu mereka hanya menggunakan gitar dan drum untuk membuat lagu, dan mereka telah membuat sekitar delapan lagu. Karena kebutuhan mereka akan pemain bass mereka akhirnya bertemu dengan Lusi Mersiana (Miauw), lewat seorang teman. Pada saat Miauw bergabung tepatnya bulan Oktober 1995, Vict semakin sibuk dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk mengundurkan diri, akhirnya tinggal mereka bertiga. Akhirnya mereka sepakat untuk meneruskan band ini dengan Miauw sebagai vokalis sekaligus pemain bass.

Pada masa bertiga tersebut banyak lagu yang sudah mereka buat, dan lagu-lagu yang pernah dibuat dulu akan disimpan sebagai kenangan. Mereka sendiri belum mempunyai nama untuk band mereka sampai mereka membuat 4 lagu mereka yaitu: `A Year Later`, `Vanished`, `You Shouldn't Stay` dan `Angin` untuk demo mereka. Nama Kubik diusulkan oleh Adam, karena Kubik merupakan lambang satuan (m3) karena mereka cuma bertiga lalu sepakat memakai Kubik untuk nama band. Demo tersebut dibuat di Studio RYR Bandung dengan bantuan dana dari seorang teman mereka. Demo tersebut langsung dibawa ke Jakarta oleh Adam untuk diperdengarkan kepada salah seorang temannya yang pernah menjadi wartawan musik majalah remaja yang juga salah seorang pengamat musik yaitu Seno M. Hardjo.

Niat Kubik yang sebenarnya hanya untuk meminta pendapat saja tentang demo tersebut tetapi rupanya mas Seno (begitu panggilannya) sangat tertarik dengan demo tersebut dan beliau berniat untuk menjadi produser Kubik. Setelah itu Kubik dikontrak sebanyak tiga album oleh mas Seno dan berada di bawah Target Management, dan mereka memulai proses rekaman album perdananya bulan Oktober 1996 sampai bulan Desember 1996. Akhirnya album perdana mereka dirilis pada bulan Maret 1997 dengan PT. Musitama Multi Media sebagai distributornya.

"Mohon koreksinya bila terdapat kesalahan.."

Tuesday, October 2, 2012

Saybia - The Second You Sleep (2002)

Track listing
All lyrics written by Søren Huss, all music composed by Saybia.
No.     Title     Length    
1.     "7 Demons"       3:29
2.     "Fool's Corner"       4:34
3.     "The Second You Sleep"       4:39
4.     "Snake Tongued Beast"       4:14
5.     "Joy"       5:06
6.     "Still Falling"       3:33
7.     "The Day After Tomorrow"       4:13
8.     "In Spite Of"       4:39
9.     "Empty Stairs"       5:20
10.     "The Miracle in July"       6:41
11.     "The One for You"       5:41

Download

http://www.4shared.com/rar/YUFoTlk6/saybia.html
http://www.4shared.com/zip/3iAtkRdt/Saybia_-_The_Second_You_Sleep_.html