Wednesday, March 20, 2013

Kesunyian Abadi

Kesunyian abadi saya kira adalah di akhirat. Ketika kita meratapi, meraung dan merasakan kesakitan dalam penyiksaan di neraka. Tak ada orang, seorangpun menemani kita. Kita sendirian! Orang-orang betapa menerima segala sebab dan akibat ketika hidup. Amalan apa yang sudah kuperbuat. Selama ini aku hanya bersenda gurau belaka. Banyak hal terlewatkan olehku. Yang jelas banyak sekali perintah dan larangan masih kulanggar. Apakah ini sudah takdir?

Ada hakikat dan makna. Setiap waktu yang berlalu adalah hikmah-hikmah yang terpetik untuk direnungkan dan diperbaiki. Oh, kiranya aku perlu mengaji lebih banyak lagi. Pada jalur hijau yang dahulu kupelajari. Kehidupan terus berputar. Selalu saja kehidupan sering membawaku pada lumpur.

Diluar sana ada lebih banyak lagi orang bermandi lumpur lebih asyik. Apakah aku seperti mereka yang asyik dengan kehidupan sementara ini. "Kamu harus teliti dan hati-hati. Jangan sampai kau asyik dalam kubangan lumpur itu!" Suara hati selalu mengingatkanku.

Ingatku, ketika bagaimana Nabi Adam diciptakan. Bukankah Nabi Adam diciptakan dengan kesendirian. Dan akhirnya Nabi Adam juga merasa kesepian dalam taman surga-Nya. Hingga Allah pun berkenan menciptakan pendamping untuk menemani Nabi Adam. Diciptakannya Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam.

Semua akan berakhir kepada yang mula. Dan kesepian dalam neraka itu sungguh abadi. Itulah, kesunyian ini abadi.

Ada dua pilihan kesunyian, yang manis dan pahit. Manis ketika kita berhasil menamatkan ujian di dunia ini dan masuk surga-Nya. Pahit ketika kita berjalan pada jalur neraka dan masuk ke dalamnya. Apalagi sampai kekal di dalamnya. Untuk selama-lamanya.

"Kamu harus teliti dan hati-hati. Jangan sampai kau asyik dalam kubangan lumpur itu!" Suara hati itu selalu mengingatkanku.

Gandekan-Solo, 21 Maret 2013

Sunday, March 10, 2013

Kutipan Habibie Dan Ainun

Kutipan Habibie Dan Ainun
------------------------------
Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Saya tidak tahu apakah hidup kita di Jerman akan sulit atau tidak, apakah Ainun tetap bisa menjadi dokter atau tidak. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun.

Aku pun tidak bisa menjanjikan kalau aku selalu jadi istri yang baik, tapi aku berjanji akan menemanimu ke manapun kamu pergi

Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.

Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?

Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.

Kamu itu orang paling keras kepala dan paling sulit yang pernah aku kenal. Tapi jika aku harus mengulang hidupku, aku akan tetap memilih kamu.

Kebahagiaan dan kesedihan tergantung bagaimana kita menyikapinya!

Cinta dapat terlihat melalui teleskop, sedang cemburu hanya terlihat melalui mikroskop.

Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia & membuatmu berarti lebih dari siapapun.

Antara saya dan Ainun, adalah dua raga tetapi dalam satu jiwa.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku

Sumber ini

Tuesday, March 5, 2013

Foto Wisuda Teman: Wahyu TP dan Tabah Sulistyo


Keluarga



Feri Krismawan, Wahyu TP dan Bambang Suyadi


Feri K, Tabah S, Wahyu TP dan Bambang S



Sumber Facebook Wahyu TP.