Tuesday, June 11, 2013

Berharap Pertolongan dan Hikmah Kejadian

Aku mempercayai setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Allah swt selalu saja mengatur dan merencanakan segala sesuatunya dengan baik dan sering kali aku tidak berpikir sejauh rencana-Nya.

Dua kali kejadian dengan Si Biru "Shogun"
Pertama, ditabrak orang lantaran ia mau menyalib pengendera di depannya, bulan kemarin. Sementara ia kehabisan ruang untuk menyalibnya. Al hasil, aku yang posisi berlawanan "disenggolnya". Tidak jatuh. Aku masih bisa melaju, begitu pula yang nabrak. Tahu-tahu jari kelingkingku berdarah. Tidak ngucur. Hanya darah kental keluar. Persneling bengkok 180 derajat! Untungnya tidak luka serius dan si Biru masih bisa jalan ke tempat kerja. Kedua, kemarin sore (Senin, 10 Juni 2013) sedang menuju ke tempat kerja juga, gantian si Biru yang menabrak. Ia sukses menabrak bagian belakang sebuah mobil mahal berwarna putih. Lalu aku pelan menuju ke pintu mobil itu. Mas pengendara mobil itu lantas menyuruhku menepi. Aku mengikuti.

"Mas, tadi kenapa berhenti mendadak?" tanyaku.
"Itu si mbak mau belok ga nyalain lampu sign."
"Ini slebor-ku malah yang sobek," ujarku.
"Gapapa ni mas. Ga ada yang bengkok," ujarku.
"Gapapa mas. Nanti bisa saya tambal," lalu dia menjulurkan tangan kepadaku. "Hati-hati ya mas," ucapnya.

Aku tak sempat ngerem. Tepat di belakang mobil butuh 3-5 detik untuk bereaksi. Meski mengendarai pelan.

Dua kejadian lagi dengan berharap hikmah-Nya
Pertama, beberapa bulan yang lalu dengan "Supra" kehabisan bensin di suatu malam. Okelah, pasti ada hikmah. Aku jarang olahraga jalan kaki. Maka kuputuskan menuntun si Supra sampai dapet penjual bensin. Aku menuju penambal ban di pinggir jalan. "Maaf mas, tidak jual bensin!" Di depan ada tulisan "TIDAK JUAL BENSIN" Duh! Masih aja aku mendatanginya (kali aja :-D). Beberapa saat kemudian ada seorang pengendara motor menawarinya nyurung motorku. Dia mengendarai motor sama seorang perempuan. Ceweknya mungkin? Dia menyorongkan kaki si Supra agar berjalan. Sampailah di SPBU. "Makasih banyak mas". Kedua, tadi pagi (Selasa, 11 Juni 2013) giliran si Biru kehabisan tenaga (baca: bensin). Lokasinya persis dengan si Supra kehabisan bensin. Sembari berharap hikmah, kutuntun si Biru ke SPBU. Karena aku yakin, ga ada yang jual bensin sepagi ini (setengah empat pagi). Do'aku terkabulkan. Di tempat beberapa meter dari si Supra mendapat pertolongan (barat perempatan Papahan), ada seorang pengendara motor yang menawariku bantuan ke SPBU terdekat. Dengan berpegangan tangan kanannya, aku dan si Biru melaju ke SPBU Jaten. "Makasih banyak pak!"

Entah mengapa Allah swt selalu mendengarkan kata dan do'a yang kugumamkan. Semoga Allah swt selalu mendengarkan dengan baik hatiku.

Ya, Allah.. bersihkanlah hatiku dari sifat kotor dan sombong"

Solo, Selasa 11 Juni 2013

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar Anda. No Spam No Ads. Thanks.